Review Jumanji: The Next Level
“Aku tak tahu, LDR itu sulit,
semua orang mengatakan itu, dan ternyata benar”
Merujuk pada kesuksesan yang luar
biasa di seri Jumanji 2 tahun lalu yang
bertajuk Jumani: wellcome to the jungle yang sukses mengumpulkan cuan hampir $1
M dari bioskop seluruh dunia, membuat Sony mudah memberi lampu hijau untuk membuat
kelanjutanya. Benar saja, tak perlu menunggu lama akhirnya dipenghujung tahun
ini, Jumanji kembali menggempur bioskop. Ada satu fakta unik dari film ini,
yakni dibuat dengan waktu yang sangat
singkat, tidak memakan waktu satu tahun. Ya!, sesingkat itu, mungkin Sony ingin
kembali merasakan kesuksesan dari seri sebelumnya itu. tidak sia-sia memang, hasilnya,
voila!, mampu menggeser posisi Frozen II dari tahta bioskop Amerika yang
sudah 3 pekan merajai.
Dalam The Next Level, guliran
kisah masih seputar 4 sekawan yang sekarang sudah kuliah dan tinggal dikota
yang berbeda, setelah sekian lama tak bertemu, akhirnya mereka merencanakan meet-up
di sebuah restoran kecil. Martha, Bethany dan Fridge bertemu, sedangkan spencer ternyata merasa
tidak percaya diri akan bertemu Martha, hal inilah yang menyebabkan Spencer
kembali masuk ke dalam dunia game Jumanji, ia berharap kembali merasakan berada
di tokoh avatar Dr. Smolder Bravestone yang berkarisma itu yang membuatnya
dicintai oleh Martha.
Menyadari Spencer tidak datang
juga, mereka bertiga akhirnya berinisiatif mengunjungi rumahnya. Disini mereka
bertemu dengan Eddie (Kakek Spencer) dan rekanya, Milo. Dirumah inilah mereka
bertiga menemukan kenyataan bahwa Spencer kembali ke dunia game Jumanji,
mengetahui itu mereka langsung berinisiatif menyusul spencer karena mereka
merasa sudah pernah kesana dan pasti bisa kembali dengan selamat, namun
semuanya telah berubah. Martha, Fridge, Eddie dan Milo tersedot kedalam game,
sedangkan Bethany tidak ikut tersedot. Game Jumanji telah berubah tidak seperti
yang mereka kira. Mereka bahkan tidak diberi kesempatan untuk memilih karakter
avatar. Akibatnya, Marta masih berada di tubuh Ruby (Karen Gillan), sedangkan
fridge ada didalam dr selly oberon (Jack Black) yang sbeblumnya didisi oleh
bethany, sedangkan dr. Bravestone (dwyne Johnson) diisi kakek spencer, dan milo
mengisi avatar mouse finbar (Kevin Hart).
Jika sebelumnya mereka berempat
masuk kedalam game karena tak sengaja menemukan Jumanji ketika dihukum sekolah,
kali ini mereka berniat menyelamatkan spenser karena menjauh dari Martha,
mantan pacarnya.
Sebetulnya, selain cerita yang
sedikit berbeda, the next level tidak menawarkan sesuatu yang baru, kalian akan
menemukan banyak kesamaan scene, misalnya, dalam Wellcome to The Jungle,
entrance pertama dihutan yang di shoot adalah Dr. Bravestone, sedangkan disini
diganti Ruby. Selain itu, Dr. Shelly Oberon tetap menjadi karakter yang mati
pertama akbiat digigit ular raksasa, yang difilm sebelumnya dimakan kuda nil. Selanjutnya
ada Edddi dan Milo yang berselisih, di film sebelumnya ada spencer dan fridge. Kejar-kejaran
motor diganti dengan burung unta, tempat Bazar diganti dengan Oasis, dan tempat
final battle diganti pegunungan es. Mungkin hanya satu level yang
berbeda yaitu ketika mereka harus melewati jembatan gantung yang dijaga oleh
ribuan spesies kera mandril. Begitulah, pihak pembuat film seperti tidak berani
menawarkan sesuatu yang benar benar berbeda. Dan bahkan tidak ada momen yang
benar-benar menegangkan. Sedatar itu dan yang membuat kesal, jalan cerita film
ini mudah ditebak, sangat!
Apakah hanya itu saja yang
ditawarkan oleh film ini. well sebetulnya nggak juga, kalian akan tetap
menemukan momen-momen kocak yang masih membahas hal-hal dewasa (kalian akan
mengerti :D), tentu saja disini acting Karen Gillan lebih terasa luwes
dibanding film pertama, juga perubahan akting dari setiap aktor lebih
tertantang disini karena memerankan karakter berbeda. Dipenghujung film kalian
akan mendapatkan kejutan yang menyenangkan walaupun sekali lagi, mudah ditebak.
O ya difilm ini ada beberapa quotes,
Aku tak tahu, LDR itu sulit,
semua orang mengatakan itu, dan ternyata benar.
Disini diceritakan spencer dan
martha yang kuliah beda kota terpaksa harus LDR an, dan setelah berapa lama
akhirnya memutuskan untuk beristirahat sejenak. Ini juga yang menyebabkan
Spencer merasa tidak percaya diri, sedangkan martha tetap mencintai karena pada
dasarnya spencerlah orang yang pertama kali membuatnya nyaman menjadi diri
sendiri.
Ketika kau takut dan merasa
tidak percaya diri, itulah saat kamu membutuhkan orang yang kamu sayangi.
Menjadi tua itu berkah, aku
lupakan itu terkadang, tapi memang, apalagi yang bisa diinginkan seorang lelaki?.
Bener juga, siapasih yang gak
pengen umurnya panjang?, mencoba hal baru, menikmati usia, tumbuh bersama
keluarga, menikmati hidup yang sesungguhnya, memahami hal-hal yang belum
dipahmi ketika muda. Itulah berkah yang sesungguhnya. Dan semua orang pasti menginginkannya.
*Catatan: setelah film selesai, jangan dulu beranjak, karena ada sedikit adegan post credits scene yang menarik disimak
Untuk Jumanji: The Next Level,
BETE memberi nilai 5.5
Mantullll
ReplyDeleteterima kasih, share ke temen-temeb ya ka, biar tau ulasan film-film menarik lainya
Delete